Sabtu, 04 Desember 2010
Minggu, 28 November 2010
Jauharotul Kamal
الصّلاَةُ جَوْهَرَةُ اْلكَمَالِ
اَللَّهُمَّ صَلِّّ وَسَلِّمْ عَلَى عَيْنِ الرَّحْمَةِ الرَّبَانِيَّةِ وَاْليَاقُوْتَةِ ْالمُتَحَقِّقَةِ ْالحَائِطَةِ بِمَرْكَزِ ْالفُهُوْمِ وَاْلمَعَانِيْ وَنُوْرِ ْالاَكْوَانِ اْلمُتَكَوِّنَةِ ْاللآدَمِيَّ صَاحِبِ ْالحَقِّ الرَّبَّانِيِّ اْلبَرْقِ ْالاَسْطَعَ بِمُزُوْنِ اْلاَرْيَاحِ ْالمَالِئَةِ لِكُلِّ مُتَـعَرِّضٍ مِنَ ْالبُحُوْرِ وَاْلاَوَانِيْ وَنُوْرِكَ اللاَّمِعُ الَّذِيْ مَلَأْتَ بِهِ كَوْنَكَ ْالحَائِطِ بِاَمْكِنَةِ ْالمَكَانِيِّ اَللَّهُمَّ صَلِّّ وَسَلِّمْ عَلَى عَيْنِ ْالحَقِّ الَّتِىْ تَتَجَلَّى مِنْهَا عُرُوْشُ اْلحَقَائِقِ عَيْنِ ْالمَعَارِفِ ْالاَقْوَمِ صِرَاطِكَ التَّامِ ْالاَسْقَمْ اَللَّهُمَّ صَلِّّ وَسَلِّمْ عَلَى طَلْعَةِ ْالحَقِّ بِاْلحَقِّ ْالكَنْـزِاْلاَعْظَمِ اِفَاضَتِكَ مِنْكَ اِلَيْكَ اِحَاطَةِ النُّوْرِ ْالمُطَلْسَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ صَلاَةً تُعَرِّفُنَا بِهَا اِيَّاهُ
Syekh Ahmad Attijany
Kata Attijany merupakan kata nisbah kepada suatu negeri terkenal bernama Tijanah, kabilah tijanah adalah keluarga syeikh tijani ra. dari pihak ibu beliau dan pada kabilah inilah lebih dikenal sebutan marga beliau sehingga lazim disebut dengan " Tijani " sedangkan kata " Al madhowi " merupakan nisbat kepada `Ain madhi, suatu desa terkenal di sahara timur Maroko. di desa inilah syeikh Tijani ra. dilahirkan pada hari kamis tanggal 13 Shafar 1150 H.
Dengan karunia Allah yang melimpah .Beliau telah hafal Al-Qur`an dengan baik sejak usia 7 tahun. kemudian menguasai ilmu pengetahuan yang di terjuni, sampai beliau dapat mengajar dan berfatwa dalam usia yang belum mencapai usia 20 tahun
Syeikh Ahmad attijany ra. sangat menguasai semua ilmu pengetahuan . Apabila di tanya tentang sesuatu masalah dengan cepat beliau menjawabnya seolah melihat papan jawaban di depannya.
sebagai seorang `ulama besar dan mufti syeikh ahmad attijany ra. benar-benar memiliki motivasi belajar yang tinggi hal itu terbukti dengan kegigihannya didalam berguru kepada setiap orang yang telah mencapai tingkat `Allamah, Darrokah.
Dampak yang diperoleh dari liku-liku kehidupan tersebut telah membawa diri beliau mendapatkan karunia Allah yaitu Mahabbah peningkatan kwantitas ibadah sekaligus merupakan peningkatan amalan shufiyyah ( wilayah ).
Disamping itu syeikh ahmad attijany ra. juga sering melakukan ziaroh silaturrohim kepada para `ulama berpangkat luhur ( Kubbaro ) dan juga kepada para wali Allah ( Hukama ). kesan yang diperoleh dari para wali yang dikunjungi yaitu terungkap dalam suatu pembicaraan diantara mereka bahwa syeikh ahmad attijani ra. akan mencapai tingkat derajat yang agung disisi Hadhroh Allah Swt. serta akan menjadi cahaya sebagai panutan para hamba Allah yang ingin mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Puncak kebahagiaan pertama yang di alami syeikh , setelah beliau memperoleh ijazah dari para wali yang di implementasikan dalam berbagai bentuk wirid disertai mujahadah dan memperbanyak amalan ibadah shalat sunnah, puasa, melanggengkan wudlu dan uzlah adalah bisa bertemu dengan Rasulullah Saw. dalam waktu jaga dan sadar, bahkan berdialog langsung.
Pada saat bertemu muka dengan Rosulullah Saw. syeikh ahmad attijani diberi wirid :
- Istighfar 100x
- Sholawat 100x
Peristiwa besar ini , lazim kita kenal dengan sebutan " Al-Fathul Akbar " yang terjadi pada tahun 1196 H. sewaktu beliau melakukan perjalanan dari Tilimsan ke syalalah dan Aby Samghun, syalalah dan Aby Samghun adalah dua desa yang berdekatan di sahara timur syeikh tijani bersama keluarganya tinggal di syalalah sampai pada tahun 1199 H, kemudian ke aby samghun , pada waktu itulah syeikh ahmad attijani mendapat izin penuh dari Rosulullah Saw. untuk menalkinkan wirid Thoriqoh kepada setiap orang islam laki-laki dan perempuan yang memohonnya. wirid pertama inilah yang merupakan embrio ( cikal bakal ) Thoriqoh Tijaniyyah, yang kemudian jamaah Thoriqoh Tijaniyyah populer menyebutnya dengan nama wirid lazimah.
Akhirnya wirid lazimah pada tahun 1200 H. oleh Rosulullah Saw. disempurnakan dengan :
- Istighfar 100x
- Sholawat 100x
- Dzikir Haylalah 100x
Di tinjau dari prosedur sebagaimana thariqoh Tijaniyyah ini diperoleh maka para ulama telah mengategorikan Thoriqoh Tijaniyyah ini kedalam thoriqoh Barzakhiyyah yang berarti mendapat ijazah langsung dari Rosulullah Saw. dikala beliau telah berpindah ka alam barzakh.
Dengan karunia Allah yang melimpah .Beliau telah hafal Al-Qur`an dengan baik sejak usia 7 tahun. kemudian menguasai ilmu pengetahuan yang di terjuni, sampai beliau dapat mengajar dan berfatwa dalam usia yang belum mencapai usia 20 tahun
Syeikh Ahmad attijany ra. sangat menguasai semua ilmu pengetahuan . Apabila di tanya tentang sesuatu masalah dengan cepat beliau menjawabnya seolah melihat papan jawaban di depannya.
sebagai seorang `ulama besar dan mufti syeikh ahmad attijany ra. benar-benar memiliki motivasi belajar yang tinggi hal itu terbukti dengan kegigihannya didalam berguru kepada setiap orang yang telah mencapai tingkat `Allamah, Darrokah.
Dampak yang diperoleh dari liku-liku kehidupan tersebut telah membawa diri beliau mendapatkan karunia Allah yaitu Mahabbah peningkatan kwantitas ibadah sekaligus merupakan peningkatan amalan shufiyyah ( wilayah ).
Disamping itu syeikh ahmad attijany ra. juga sering melakukan ziaroh silaturrohim kepada para `ulama berpangkat luhur ( Kubbaro ) dan juga kepada para wali Allah ( Hukama ). kesan yang diperoleh dari para wali yang dikunjungi yaitu terungkap dalam suatu pembicaraan diantara mereka bahwa syeikh ahmad attijani ra. akan mencapai tingkat derajat yang agung disisi Hadhroh Allah Swt. serta akan menjadi cahaya sebagai panutan para hamba Allah yang ingin mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Puncak kebahagiaan pertama yang di alami syeikh , setelah beliau memperoleh ijazah dari para wali yang di implementasikan dalam berbagai bentuk wirid disertai mujahadah dan memperbanyak amalan ibadah shalat sunnah, puasa, melanggengkan wudlu dan uzlah adalah bisa bertemu dengan Rasulullah Saw. dalam waktu jaga dan sadar, bahkan berdialog langsung.
Pada saat bertemu muka dengan Rosulullah Saw. syeikh ahmad attijani diberi wirid :
- Istighfar 100x
- Sholawat 100x
Peristiwa besar ini , lazim kita kenal dengan sebutan " Al-Fathul Akbar " yang terjadi pada tahun 1196 H. sewaktu beliau melakukan perjalanan dari Tilimsan ke syalalah dan Aby Samghun, syalalah dan Aby Samghun adalah dua desa yang berdekatan di sahara timur syeikh tijani bersama keluarganya tinggal di syalalah sampai pada tahun 1199 H, kemudian ke aby samghun , pada waktu itulah syeikh ahmad attijani mendapat izin penuh dari Rosulullah Saw. untuk menalkinkan wirid Thoriqoh kepada setiap orang islam laki-laki dan perempuan yang memohonnya. wirid pertama inilah yang merupakan embrio ( cikal bakal ) Thoriqoh Tijaniyyah, yang kemudian jamaah Thoriqoh Tijaniyyah populer menyebutnya dengan nama wirid lazimah.
Akhirnya wirid lazimah pada tahun 1200 H. oleh Rosulullah Saw. disempurnakan dengan :
- Istighfar 100x
- Sholawat 100x
- Dzikir Haylalah 100x
Di tinjau dari prosedur sebagaimana thariqoh Tijaniyyah ini diperoleh maka para ulama telah mengategorikan Thoriqoh Tijaniyyah ini kedalam thoriqoh Barzakhiyyah yang berarti mendapat ijazah langsung dari Rosulullah Saw. dikala beliau telah berpindah ka alam barzakh.
Sabtu, 27 November 2010
Makam syekh ahmad attijany
Ini adalah Foto makam Syeikh Ahmad At-tijany, Beliau wafat di kota Fez Maroko.
Dan di kota ini Syeikh Ahmad At-tijany mempunyai kesempatan untuk mengembangkan ajarannya dengan dukungan pihak penguasa..Beliau wafat pada hari Khamis, 17 Syawal tahun 1230 H., dan dimakamkan di kota Fez Maroko. Beliau wafat dalam usia 80 tahun,
Tentang Syekh Ahmad Attijany
Menurut cucunya yang kelima yang bernama Syeikh Jubayr bahwa :
Syeikh Ahmad at-tijany (1150-1230 H., 1737-1815 M.) dilahirkan pada hari kamis tanggal 13 Shafar tahun 1150 H. (1737 M.) di `Ain Madi, suatu desa terkenal disahara timur Maroko
Syeikh Ahmad al-Tijani memiliki nasab sampai kepada Rasulullah saw. Sebagaimana berikut :
1. Abul Abbas Ahmad, bin أبوالعبّاس أحمد بن
2. Muhammad Abu Amr, bin محمّد الملقب بأبي عمرو بن
3. Mukhtar, bin المختار بن
4. Ahmad, bin أحمد بن
5. Muhammad, bin محمّد بن
6. Salim, bin سالم بن
7. Al-Id, bin العيد بن
8. Salim, bin سالم بن
9. Ahmad al `Alwani, bin أحمد الملقب بالعلواني ين
10. Ahmad, bin أحمد بن
11. Ali, bin على بن
11. Ali, bin على بن
12. Abdullah, bin عبدالله بن
13. Abbas, bin العبّاس بن
14. Abdul Jabbar, bin عبد الجبّار بن
15. Idris, bin إدريس بن
16. Idris, bin إدريس بن
16. Idris, bin إدريس بن
17. Ishaq, bin إسحاق بن
18. Zainal Abidin, bin زين العابدين بن
19. Ahmad, bin أحمد بن
20. Muhammad An Nafsuz Zakiyyah, bin محمّد الملقب بالنفس الزكيّة
21. Abdullah al-Kamil, bin عبدالله الكامل بن
22. Hasan al-Mutsanna, bin الحسن المثنى بن
23. Hasan As Sibthi, bin الحسن السبط
24. Ali bin Abi Thalib wa Sayyidah Hababah Fatimah al-Zahra
25. Sayyidina Muhammad Rasulullah saw
dari pihak ibu ialah :
1. Abul Abbas Ahmad, bin أبوالعبّاس أحمد بن
2. Sayyidah `Aisyah, binti السيدة عائشة بنت
3. Sayyid Jalil abi Abdillah Muhammad, bin السيد الجليل أبي عبدالله محمّد بن
4. As Sanusi Attijaani Al Madhowi السنوسى التجانى المضاوى
Langganan:
Postingan (Atom)