Minggu, 28 November 2010

Syekh Ahmad Attijany

Kata Attijany merupakan kata nisbah kepada suatu negeri terkenal bernama Tijanah, kabilah tijanah adalah keluarga syeikh tijani ra. dari pihak ibu beliau dan pada kabilah inilah lebih dikenal sebutan marga beliau sehingga lazim disebut dengan " Tijani " sedangkan kata " Al madhowi " merupakan nisbat kepada `Ain madhi, suatu desa terkenal di sahara timur Maroko. di desa inilah syeikh Tijani ra. dilahirkan pada hari kamis tanggal 13 Shafar 1150 H. 
Dengan karunia Allah yang melimpah .Beliau telah hafal Al-Qur`an dengan baik sejak usia 7 tahun. kemudian menguasai ilmu pengetahuan yang di terjuni, sampai beliau dapat mengajar dan berfatwa dalam usia yang  belum mencapai usia 20 tahun
  Syeikh Ahmad attijany ra. sangat menguasai semua ilmu pengetahuan . Apabila di tanya tentang sesuatu masalah dengan cepat beliau menjawabnya seolah melihat papan jawaban di depannya.
sebagai seorang `ulama besar dan mufti syeikh ahmad attijany ra. benar-benar memiliki motivasi belajar yang tinggi hal itu terbukti dengan kegigihannya didalam berguru kepada setiap orang yang telah mencapai tingkat `Allamah, Darrokah.
Dampak yang diperoleh dari liku-liku kehidupan tersebut telah membawa diri beliau mendapatkan karunia Allah yaitu Mahabbah peningkatan kwantitas ibadah sekaligus merupakan peningkatan amalan shufiyyah ( wilayah ).
Disamping itu syeikh ahmad attijany ra. juga sering melakukan ziaroh silaturrohim kepada para `ulama berpangkat luhur ( Kubbaro ) dan juga kepada para wali Allah ( Hukama ). kesan yang diperoleh dari para wali yang dikunjungi yaitu terungkap dalam suatu pembicaraan diantara mereka bahwa syeikh ahmad attijani  ra. akan mencapai tingkat derajat yang agung disisi Hadhroh Allah Swt. serta akan menjadi cahaya sebagai panutan para hamba Allah yang ingin mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Puncak kebahagiaan pertama yang di alami syeikh , setelah beliau memperoleh ijazah dari para wali yang di implementasikan dalam berbagai bentuk wirid disertai mujahadah dan memperbanyak amalan ibadah shalat sunnah,  puasa, melanggengkan wudlu dan uzlah adalah bisa bertemu dengan Rasulullah Saw. dalam waktu jaga dan sadar, bahkan berdialog langsung. 
  Pada saat bertemu muka dengan Rosulullah Saw. syeikh ahmad attijani diberi wirid :
- Istighfar 100x
- Sholawat 100x
Peristiwa besar ini , lazim kita kenal dengan sebutan " Al-Fathul Akbar " yang terjadi pada tahun  1196 H. sewaktu beliau melakukan perjalanan dari Tilimsan ke syalalah dan Aby Samghun, syalalah dan Aby Samghun adalah dua desa yang berdekatan di sahara timur syeikh tijani bersama keluarganya tinggal di syalalah sampai pada tahun 1199 H, kemudian ke aby samghun , pada waktu itulah syeikh ahmad attijani mendapat izin penuh dari Rosulullah Saw. untuk menalkinkan wirid Thoriqoh kepada setiap orang islam laki-laki dan perempuan yang memohonnya. wirid pertama inilah yang merupakan embrio ( cikal bakal ) Thoriqoh Tijaniyyah, yang kemudian jamaah Thoriqoh Tijaniyyah populer menyebutnya dengan nama wirid lazimah.
   Akhirnya wirid lazimah pada tahun 1200 H. oleh Rosulullah Saw. disempurnakan dengan :
- Istighfar 100x
- Sholawat 100x
- Dzikir Haylalah 100x

Di tinjau dari prosedur sebagaimana thariqoh Tijaniyyah ini diperoleh maka para ulama telah mengategorikan  Thoriqoh Tijaniyyah ini kedalam thoriqoh Barzakhiyyah yang berarti mendapat ijazah langsung dari Rosulullah Saw. dikala beliau telah berpindah ka alam barzakh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar